Entri Populer

Jumat, 08 Oktober 2010

Manajemen Diri (MD)

Apa Itu Manajemen Diri?
Sebelum lebih jauh membicarakan Manajemen Diri (selanjutnya disingkat
MD) mari kita rumuskan terlebih dahulu apa yang dimaksud dengan Manajemen Diri
itu. Manajemen merupakan kata serapan dari bahasa Inggris, manage yang berarti
mengatur. Sedangakan diri adalah segala sesuatu yang kita miliki yang --hemat
penulis-- meliputi tiga hal penting yaitu, Aqal, Jism (tubuh, jasmani) dan Ruh (hati,
ruhani). Dari sini kita dapat mengambil pengertian sederhana bahwa yang dimaksud
dengan Manajemen Diri adalah upaya untuk mengatur, memaksimalkan peran segala
sesuatu yang kita miliki (aqal, jism dan ruh) guna mencapai kebahagian di dunia dan
akhirat.
Mengapa Perlu Manajemen Diri?
Untuk menjawab pertanyaan ini mari kita simak apa yang pernah disampaikan
oleh Imam Ali ra berikut ini:
الحق بلا نظام يغلبه الباطل بنظام
Artinya: "Kebenaran yang tidak ter-manage, akan dikalahkan oleh kebatilan yang dimanage".
Dari sini kita paling tidak dapat menarik satu hal penting, bahwa sesuatu
apapun termasuk kejahatan bila di-manage sedemikian rupa, maka akan mencapai
"kemenangan" bahkan akan dapat mengalahkan kebaikan yang tidak dimanage
sekalipun.
Dalam keterangan lain, baik itu ayat al-Qur'an maupun al-Hadits, disebutkan
bahwa kelak di hari kiamat para penghuni neraka terperanjat dan menyesal tiada tara,
karena kehidupan tanpa disadari telah berubah dari kehidupan dunia yang fana
menjadi kehidupan akhirat yang tiada akhir. Sehingga mereka mengatakan
رب ارجعوني نعمل صالحا غير الذي آنا نعمل
"Ya Allah, kembalikanlah kami (ke dunia lagi), niscaya kami akan melakukan
amal shaleh dan tidak akan melakukan kembali apa yang telah kami perbuat
(perbuatan dosa)."
Kenapa mereka mengatakan demikian? Karena mereka tidak me-manage diri
mereka sedemikian rupa, tidak jelas target, tujuan dan apa yang harus dilakukan
ketika di dunia.
Tahukah orang-orang yang anda idamkan sekarang –misalnya Imam Syafi'i,
Imam Hanafi, Habibie, BillGate dan lainnya-- pada dasarnya adalah sama dengan
anda?. Mereka ketika dilahirkan tidak berbusana, menangis, tidak bisa bicara, tidak
tahu apa-apa bahkan mungkin lebih parah dari anda, mereka lahir tanpa bapak, dan
ekonomi keluarga yang sangat pas-pasan. Tahukah anda kondisi Imam Syafi'I ketika
masih kecil? Ia dilahirkan sebagai anak yatim, karena tidak berapa lama setelah lahir,
ayahnya meninggal. Apakah dia orang kaya? Tidak. Imam Syafi'I kecil hidup dengan
ibunya dalam kemiskinan yang sangat. Ibunya, tidak bisa membayar guru ngaji,
bahkan juga tidak mampu untuk membelikan buku tulis untuk putranya, Imam Syafi'i.
Karenanya Imam Syafi'I terpaksa menulis catatan ngajinya di tulang-tulang yang
berserakan. Imam Syafi'I ketika kecil juga sama seperti anda, belum bisa membaca,
menulis apalagi berdebat. Jangan pernah berpikir bahwa ketika Imam Syafi'I lahir
langsung berkata, misalnya
2
الاصل في الامر للوجوب
"Pada asalnya, perintah itu menunjukkan wajib".
Jangan pernah pula mengira, bahwa ketika Habibie lahir, langsung pandai
berbahasa Inggris dan Jerman. Sekali lagi tidak. Mereka sama dengan anda, tidak
tahu apa-apa.
Bila kita sudah tahu bahwa mereka adalah sama, lantas mengapa mereka bisa
"hebat'" dan sukses? Jawabannya satu, mereka pandai memanage diri. Apakah kita
bisa seperti mereka? Jawabannya tentu sangat bisa, selama kita bisa memanage
potensi diri yang kita miliki. Dari sini kita dapat menarik satu hal penting kembali
bahwa dengan manajemen diri, hidup dan langkah anda jelas, berarti dan tentunya
akan mengahantarkan anda menjadi orang sukses sebagaimana yang telah diraih oleh
orang-orang yang anda idolakan di atas.
Tujuan Manajemen Diri
Apa tujuan mempelajari MD ini? Hemat saya, paling tidak untuk mencapai
dua hal penting yaitu: Menjadi orang yang pintar dan benar. Orang pintar
dimaksudkan adalah mereka yang mempunyai kecerdasan otak dan emosi (IQ dan
EQ) yang luar biasa. Sedangakan orang benar adalah mereka yang memiliki
kecerdasan ruhani yang mendalam (SQ).
Dua hal ini (baca pintar dan benar) adalah dua hal yang tidak boleh
dipisahkan. Mengapa? Karena bila hanya kepintaran yang dikedepankan, maka tidak
akan mencapai kebahagian dan kesuksesan hakiki. Boleh jadi dirinya akan semi
bahagia karena banyak kekayaan yang diraih dengan kepintarannya, tetapi orang lain
belum tentu menikmatinya. Bahkan, boleh jadi orang lain seringkali dijadikan tumbal
ambisi kepintarannya. Dengan kata lain, kalau hanya pintar, maka hanya akan
memintari orang lain. Negara kita sudah terlalu sesak dengan orang-orang pintar.
Namun, apakah mereka dapat "memintarkan" dan "memajukan" Negara kita tercinta?
Sepengetahuan saya, tidak. Yang ada sebaliknya, konon Negara kita amburadul garagara
yang duduk di pemerintahan terlalu banyak orang-orang pintar dengan gelar
yang tinggi namun akhlaknya tidak terpuji.
Demikian juga kalau hanya menjadi orang benar, akan mudah dibohongi dan
dikelabui orang lain. Orang pintar dan benar adalah type orang yang bisa menguasi
tiga hal penting yang dalam istilah sekarng dikenal dengan Intelegence Quetion (IQ),
Emitional Quetion (EQ) dan Spiritual Quetion (SQ).
Modal Utama: Bina al-Syakhsyiyyah, jism, aql dan ruh
Di atas telah saya utarakan tentang pengertian dan kegunaan MD. Kini,
pertanyaan selanjutnya adalah bagaimana cara memanage diri kita? Namun sebelum
menginjak lebih jauh ke sana, mari kita ikuti pembahasan kali ini.
Sebagaimana telah disinggung di atas, bahwa diri kita, hemat penulis, terdiri
dari tiga unsur penting yaitu aqal, jism dan ruh. Inilah hemat penulis modal utama dan
pertama yang harus kita "gemukan" terlebih dahulu sebelum menginjak ke langkah
berikutnya, how to manage our selves. Mengapa ini disebut modal utama untuk
meraih hasil dari MD? Mari kita perhatikan ulasan berikut ini.
Ada type orang yang pintar, jasmaninya sehat tapi ruhaninya sakit, sering
melakukan hal-hal yang melanggar norma agama, apakah orang ini akan dapat meraih
kesuksesan sebagaimana yang ditargetkan oleh MD? Tentu tidak. Ada juga orang
yang baik ruhaninya, pintar tapi badannya sering sakit-sakitan, apakah tujuan MD
akan diperoleh secara maksimal? Juga tidak. Demikian juga ada orang yang baik
ruhaninya, sehat jasmaninya tapi lambat berpikirnya, apakah akan dapat meraih tujuan
3
MD juga? Tentu jawabannya tidak. Dengan demikian, maka tiga modal ini harus
dipupuk sedemikian rupa secara beriringan dan bersamaan, tidak boleh dipisahkan.
Kini bagaimana cara memupuk tiga modal kita tadi? Mari kita ikuti cara dimaksud
sebagaimana yang dituturkan oleh Usamah Ali Mutawalli dalam Ma'a al-Thulab
Shunna' al-Mustaqbal.
Bina al-Aql
Untuk memupuk dan mengoptimalkan aql ini, di antaranya dapat dilakukan
hal-hal berikut: banyak membaca, mendalami ilmu tarbiyyah dan dasar-dasarnya, juga
mengkaji semua macam ilmu dengan sungguh-sungguh serta kerja keras.
Bina al-Jism
Sedangkan untuk memupuk jism dapat dilakukan misalnya dengan olah raga
yang teratur, makan yang teratur, serta selalu tampil menarik, bersih, dan segar
dengan tidak berlebihan.
Bina al-Ruh
Sedangakan bina al-ruh dapat dilakukan dengan: sering membaca dan
mentadaburi ayat al-Qur'an, tafakkur terhadap ciptaan Allah, muhasabah diri,
mensukuri nikmat, ingat mati, mendawamkan do'a, senantiasa tersenyum dan
memmpersiapkan diri menghadapi hari kiamat.
Bila hal-hal di atas telah kita laksanakan secara optimal, maka saya yakin,
modal kita sudah gemuk dan sehat, kini tinggal bagaimana memanagenya.
Bagaimana Cara Me-manage Diri?
Ada beberapa hal yang patut kita lakukan dalam usaha me-manage diri kita
ini, yaitu:
1. Al-Amniyyat. (Tentukan Cita-cita dan Target Anda)
Ayo tentukan apa cita-cita anda. Gantungkan cita-cita anda setinggi mungkin.
Bercita-citalah untuk menjadi orang pertama di negara anda, menjadi ulama besar,
pengarang buku, professor, dokter atau apa saja. Bercita-citalah, anda adalah seorang
manusia yang sama dengan idola anda. Mereka punya otak, anda juga punya, mereka
punya hati, anda juga ada, mereka punya tubuh anda juga punya. Hanya satu saja
yang membedakan anda dengan idola anda, mereka bercita-cita, lalu membulatkan
niat dan tekad, kemudian mereka pelajari betul cita-citanya itu, lalu bergerak, bekerja
sehingga akhirnya sampai meraih cita-cita yang diinginkannya itu.
انهم حلموا فصممو فعرفوا وتحرآوا وعملوا حتي وصلوا
"(idola-idola anda itu awalnya) mereka bermimpi lalu memantapkan cita-cita lalu
merancang upaya pencapaian cita-citanya lalu bergerak lalu mengerjakan
rancangannya itu sehingga akhirnya mereka sampai kepada cita-cita yang
diimpikannya itu".
Janganlah bercita-cita kalau anda banyak tidur. Hilangkan kemalasan ganti
dengan kegiatan yang menunjang pencapaian cita-cita anda. Jangan sia-siakan waktu
terbuang percuma. Ingat semenit saja anda sia-siakan, cita-cita itu akan menjauh dan
terus menjauh. Renungkan ungakpan Imam Hasan al-Basri:
4
ا 􀑧 ل و ان قوم 􀑧 دقه العم 􀑧 ب و ص 􀑧 ي القل 􀑧 ر ف 􀑧 ا وق 􀑧 ن م 􀑧 التمني ولك 􀑧 ان ب 􀑧 يس الايم 􀑧 ل
سن 􀑧 ن نح 􀑧 الوا نح 􀑧 م و ق 􀑧 سنة له 􀑧 دنيا ولا ح 􀑧 ن ال 􀑧 وا م 􀑧 ي خرج 􀑧 اني حت 􀑧 رتهم الام 􀑧 غ
الظن با لله و آذبوا لو احسنوا الظن لاحسنوا العمل
"Yang disebut dengan iman itu bukan sekedar angan-angan, akan tetapi apa yang
tertanam dalam hati lalu diwujudkan dalam amal perbuatan sehari-hari. Berapa
banyak kelompok manusia yang hanya terlena dengan angan-angannya (akan tetapi
tidak diikuti dengan amal perbuatan), sehingga ketika mereka meninggal, tidak
membawa kebaikan sedikitpun. Lalu mereka berkata: "kami ini selalu berbaik sangka
kepada Allah". Bohong, mereka berbohong! Seandainya betul mereka berbaik sangka
kepada Allah, tentu mereka akan berbuat baik dalam amal perbuatannya".
2. Al-Takhtith (Bikin perencanaan yang matang)
Setelah anda tentukan cita-cita dan target anda, kini langakah berikutnya
adalah membuat perencanaan dan langkah-langkah jitu menuju pencapaian target
tersebut. Buatlah rencana sebaik mungkin, namun tidak terkesan muluk-muluk.
Buatlah rencana yang anda sendiri bisa melaksanakannya. Mari kita tanamkan kaidah
berikut ini:
--ازرع فكرة تحصد فعلا
--ازرع فعلا تحصد عادة
--ازرع عادة تحصد شخصية
--ازرع شخصية تحصد مصيرا
1. Tanam dan biasakan bercita-cita, niscaya anda akan menuai usaha dan kerja.
2. Tanam dan biasakan kerja dan usaha, niscaya anda akan menuai sebuah kebiasaan
3. Tanam dan biasakan sebuah kebiasaan, niscaya anda akan menuai kepribadian
4. Tanam dan biasakan kepribadian, niscaya anda akan sampai kepada tujuan (citacita)
Keterangan:
1. Jika anda bermaksud menjadi orang besar, tanamkan cita-cita dan pikiran ke
arah itu sebaik mugkin karena itu akan melahirkan usaha dan kerja nyata anda.
2. Setelah itu, mulailah usaha anda sedikit demi sedikit, misalnya hari ini belajar
1 jam, besok 1 jam setengah, besoknya lagi dua jam dan seterusnya, karena ini
akan melahirkan kebiasaan, anda menjadi terbiasa belajar. Belajar bukan lagi
sesuatu yang menjemukan tapi akan menjadi kebiasaan yang menyenangkan.
Bahkan belajar 6 jam sehari pun akan betul-betul terasa kurang.
3. Bila belajar tadi sudah menjadi kebiasaan (adat), maka itu akan melahirkan
sebuah kepribadian, anda menjadi orang yang rajin, tekun, pintar dan
mutafawwiq, unggul.
4. Dengan kepribadian ini, dengan idzin Allah, anda akan meraih dan sampai
pada cita-cita anda, menjdi orang yang pintar dan benar, mempunyai
kedudukan tinggi di hadapan Allah dan manusia.
3. Al-Qudwah (Bikin Panutan yang akan anda contoh)
Siapa idola anda? Seniman? Akademisi? Bussnisgirl? Atau siapa? Tapi yang
jelas, panutan utama kita adalah Rasulullah. Bayangkan di tangan beliau telah lahir
generasi-generasi unggulan sekaliber Abu Bakar, Umar, Ali, Utsman, Zubair bin
5
Awam dan lainnya. Bayangkan pula adakah orang yang bisa seperti Rasul, hanya
dalam waktu tidak lebih dari 23 tahun dapat menyebarkan agama Islam dengan sangat
sukses, menyelamatkan ummat manusia dari keterpurukan dan kegelapan? Pantas,
Bernard Shou, seorang filosof asal Inggris pernah berkata:
و 􀑧 شاآله و ه 􀑧 ل م 􀑧 تطاع ان يح 􀑧 الم لاس 􀑧 ذا الع 􀑧 ي ه 􀑧 وم ف 􀑧 ث الي 􀑧 و بع 􀑧 دا ل 􀑧 ان محم
يرتشف فنجانا من القهوة
"Seandainya Muhammad diutus hari ini untuk menyelesaikan semua persoalan di
dunia ini, tentu dia akan dapat menyelesaikannya sambil meminum secangkir kopi"
Bila Rasul dan para sahabat adalah panutan kita, maka kini adalah:
رهم و 􀑧 دوات لا غي 􀑧 م الق 􀑧 ؤلاء ه 􀑧 م؟ ه 􀑧 ي نهجه 􀑧 فماذا صنع هؤلاء و من سار عل
علي خطي امثال هؤلاء نسير
"Apa yang telah mereka lakukan dan siapa saja yang telah mengikuti jejaknya? Hanya
mereka panutan kita, bukan yang lainnya. Dan hanya kepada jejak mereka kita
berjalan dan bekerja".
4. Al-Waqt (Atur waktu sedemikian rupa)
Mari kita renungkan, berapa jam dalam sehari anda pergunakan untuk
beribadah, untuk belajar, membaca dan main. Berbahagialah bagi anda yang bisa
mempergunakan waktu ini sebaik mungkin. Sebaik apapun rencana dan cita-cita anda,
bila tidak pandai mengatur waktu, bablas juga semuanya. Pernahkah berpikir, kenapa
hanya dalam 23 tahun Rasulullah dapat menyebarkan dan menanamkan nilai-nilai
Islam dengan sangat sukses? Jawabannya satu, karena beliau sangat pandai mengatur
waktu. Tidak ada waktu yang terbuang. Bila Bill Gate dalam tiga menit saja dapat
mengahasilkan keuntungan 1 milyar, apa yang dapat kita peroleh (baca; ilmu) dalam
sehari? Mari kita renungkan ucapan Hasan Bashri ini:
يا ابن ادم انما انت ايام اذا ذهب يوم ذهب بعضك
"Wahai Keturunan Nabi Adam, ingatlah, kamu ini hanyalah beberapa hari saja.
Apabila satu hari telah lewat, maka telah lewat pula sebagian dari diri anda"
Ingatlah bahwa setiap detik berlalu, waktu itu selalu berkata:
وم 􀑧 ي ي 􀑧 ود ال 􀑧 ن اع 􀑧 اني ل 􀑧 اغتنمني ف 􀑧 يا ابن ادم انا يوم جديد وعلى عملك شهيد ف
القيامة
"Wahai anak Adam, aku ini (waktu) adalah hari barumu. Aku menjadi saksi atas
perbuatan kamu. Karenanya, pergunakanlah aku (waktu) sebaik mungkin, karena aku
tidak akan pernah kembali lagi sampai hari Kiamat nanti.
Rumuskan dan atur waktu anda sebaik mungkin, misalnya:
1. Menghapal Juz Amma targetnya dua tahun, perhari misalnya satu jam untuk
mengahapal
6
2. Mempelajari Ilmu Tajwid targetnya selesai dalam setengah tahun, maka
durasi waktunya sehari setengah jam
3. Mempelajari Fiqh targetnya dua tahun, durasi waktunya setengah jam perhari
4. Mengarang cerpen, dapat berbicara di depan orang banyak, target 5 tahun,
durasi waktunya sejam sehari, dan lain-lain
Di samping itu hal penting yang harus diperhatikan adalah tentukan mana prioritas
anda. Berikan porsi yang lebih banyak untuk prioritas anda. Pakai teori Maqasid
Syariah-nya Imam Syathibi misalnya, tentukan mana yang termasuk dharuriyyah
(primer), hajiyyah ( skunder) dan tahsiniyyah (lux). Tentukan apa hal yang
dharuriyyah dalam bulan, minggu atau hari ini? Beri porsi lebih untuk hal dharuri
tersebut. Aturan teorinya adalah sebagai berikut:
-ان الضروري اصل لما سواه من الحاجي و التحسيني
-ان اختلال الضروري يلزم منه اختلال الباقيين باطلاق
-انه لا يلزم من اختلال الباقيين باطلاق اختلال الضروري
تلال 􀑧 اطلاق اخ 􀑧 اجي ب 􀑧 اطلاق او الح 􀑧 سيني ب 􀑧 تلال التح 􀑧 ن اخ 􀑧 زم م 􀑧 د يل 􀑧 ه ق 􀑧 -ان
الضروري بوجه ما
-انه ينبغي المحافظة علي الحاجي و علي التحسيني للضروري
1. Kebutuhan dharury (primer) adalah kebutuhan yang harus lebih diutamakan dari
pada kebutuhan sekunder (hajiy) ataupun kebutuhan pelengkap (tahsiny). Artinya,
ketika tujuan utama anda adalah belajar, maka ia harus diutamakan. Sisihkan
waktu lebih banyak untuk mencapainya. Apapun halangan yang dapat
mengganggu pencapaian kebutuhan primer tadi, maka segeralah hindari dan
tinggalkan. Demikian juga halnya dengan ibadah. Ibadah adalah tujuan primer
manusia di dunia. Bekerja, adalah kebutuhan sekunder. Mempunyai mobil, rumah
mewah, adalah kebutuhan pelengkap.
2. Terbengkalainya tujuan primer, akan mengakibatkan terbengkalainya tujuan
sekunder dan tersier. Apabila anda tidak belajar, maka anda tidak akan
membutuhkan hal-hal sekunder dan pelengkap lainnya, misalnya, buku, pensil,
sepatu sekolah, atau seragam. Dalam kaitannya dengan ibadah, maka, ketika anda
tidak beribadah, hakikatnya, anda tidak perlu bekerja dan rumah, karena bekerja
dan rumah dicari hanya untuk dan demi kelancaran dan kehusyuan beribadah.
3. Tidak terpenuhinya tujuan sekunder dan pelengkap, tidak mesti mengakibatkan
terbengkalainya tujuan primer. Seandainya, anda tidak mempunyai pensil dan
sepatu bagus, tidak boleh kemudian anda meninggalkan tujuan primer anda, yakni
belajar. Karena belajar bisa dilakukan meski tanpa pensil dan sepatu. Seandainya
anda tidak bekerja dan tidak mempunyai rumah, tidak berarti anda tidak perlu
ibadah. Karena ibadah (baca: shalat) dapat dilakukan meski memakai pakaian
jelek atau bukan di rumah, misalnya di kebun dan di tengah padang pasir.
4. Terkadang, apabila kebutuhan dan tujuan sekunder atau pelengkap betul-betul
tidak terpenuhi, akan mengakibatkan terbengkalainya sebagian tujuan primer.
Apabila ketika belajar, anda tidak mempunyai pensil, pulpen, buku, sepatu, maka
tujuan primer anda sedikit terganggu, maksudnya, hasil belajarnya tidak akan
maksimal. Dalam kaitan dengan ibadah, apabila baju yang dipakai sudah jelek dan
lusuh, tempat yang dipakai ibadah juga kotor, akan mengakibatkan ibadah (baca:
shalat) kurang khusyu dan kurang mantap.
7
5. Melaksanakan tujuan sekunder atau pelengkap, semata-mata demi mencapai tujuan
primer. Anda membeli sepatu, pulpen, buku, hanyalah untuk kelancaran belajar,
bukan untuk yang lainnya. Anda bekerja dan mengumpulkan uang, semata-mata
adalah untuk beribadah kepadaNya, bukan untuk yang lainnya termasuk bukan
untuk dibangga-banggakan dan dipamerkan.
5. Al-Qira'ah wa al-Mudzakarah (Banyak membaca dan menghapal)
Tahukah anda mengapa orang-orang Jepang umumnya pintar-pintar? Ya, betul
karena mereka banyak membaca. Menurut satu penelitian, penyebab utama
banyaknya orang Jepang yang memakai kacamata adalah karena banyak membaca.
Bukan karena banyak nonton atau lainnya. Untuk anak kecil saja, minimal mereka
membaca 5 jam dalam seharinya. Karena itu, tidak heran apabila kemudian, Jepang
dapat bangkit membangun negaranya seperti sekarang ini tidak lebih dari 40 tahun
sejak pemboman Hirosima dan Nagasaki tahun 1945.
Karena itu tidaklah heran bahwa membaca adalah kunci keberhasilan,
kesuksesan. Pergunakanlah waktu yang telah anda atur untuk membaca dan
mengahapal sedemikian rupa. Karena semua usaha yang telah anda rumuskan dalam
MD juga akan sia-sia jika jarang membaca dan menghapal.
Demikian Tulisan singkat ini saya persembahkan sebagai bahan untuk diskusi
kita kali ini. Sengaja saya utarakan garis besarnya saja, dengan harapan agar lebih
berkembang di acara dialog. Semoga tulisan ini menjadi pemompa semangat kita
dalam mengoptimalkan diri kita sehinga meraih kesuksesan yang kita harapkan baik
di dunia maupun di akhirat kelak. Semoga. Wallahu 'alam.
Daftar Bacaan
1. Usamah Ali Mutawalli, Ma'a al-Mu'allimin Shunna'al Ajyal, Darul Yakin,
Mansurah, 2001.
2. --------,M'a Thullab Shunna al-Mustaqbal, Darul Yakin, Mansurah 2003
3. Muhammad Fathi, al-Khuruj Minal Ma'zaq fi Idarah al-Azamaat, Dar al-
Tauzi' wa an-Nasyr al-Islamiyyah, Kairo, 2001
4. Imam Syathibi, al-Muwafaqat, Dar al-Kutub al-Ilmiyyah, Beirut, 1998
**Makalah ini dipresentasikan dan dipersembahkan khusus untuk adik-adik tercinta
siswa siswi SIC (Sekolah Indonesia Cairo) dalam pengajian rutin sabtuan.
Pojok Mesjid Sayyidah Nafisah, 19 Februari 2005.

Kamis, 07 Oktober 2010

CERDAS MENURUT ISLAM

Dalam Al-Qur’anul Karim Surat Al-Ashr (103): 1-3, Allah berfirman yang artinya sebagai berikut.
1. Demi masa.
2. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian,
3. kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal shalih dan nasihat menasihati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran.
Ayat di atas menjelaskan bahwa manusia memang benar-benar berada dalam kerugian apabila tidak memanfaatkan waktu yang telah diberikan oleh Allah secara optimal untuk mengerjakan perbuatan-perbuatan baik. Hanya individu-individu yang beriman dan kemudian mengamalkannyalah yang tidak termasuk orang yang merugi, serta mereka bermanfaat bagi orang banyak dengan melakukan aktivitas dakwah dalam banyak tingkatan.

Lebih lanjut, dalam Al-Qur’an surat Al-Imran (3) ayat 104, Allah berfirman, “Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang munkar, merekalah orang-orang yang beruntung.”
Dengan demikian, hanya orang-orang yang mengerjakan yang ma’ruf dan meninggalkan yang munkarlah orang-orang yang memperoleh keuntungan.
Setiap muslim yang memahami ayat di atas, tentu saja berupaya secara optimal mengamalkannya. Dalam kondisi kekinian dimana banyak sekali ragam aktivitas yang harus ditunaikan, ditambah pula berbagai kendala dan tantangan yang harus dihadapi.
Seorang muslim haruslah pandai untuk mengatur segala aktivitasnya agar dapat mengerjakan amal shalih setiap saat, baik secara vertikal maupun horizontal. Secara vertikal, dirinya menginginkan sebagai ahli ibadah, dengan aktivitas qiyamullail, shaum sunnah, bertaqarrub illallah, dan menuntut ilmu-ilmu syar’i. Dalam hubungannya secara horizontal, ia menginginkan bermuamalah dengan masyarakat, mencari maisyah bagi keluarganya, menunaikan tugas dakwah di lingkungan masyarakat, maupun di tempat-tempat lainnya.
Semua itu tentu saja harus diatur secara baik, agar apa yang kita inginkan dapat terlaksana secara optimal, tanpa harus meninggalkan yang lain. Misalnya, ada orang yang lebih memfokuskan amalan-amalan untuk bertaqarrub ilallah, tanpa bermu’amalah dengan masyarakat. Ada juga yang lebih mementingkan kegiatan muamalah dengan masyarakat, tetapi mengesampingkan kegiatan amalan ruhiyahnya.
Dalam hal ini, manajemen waktu untuk merencanakan, mengatur, dan melaksanakan kegiatan-kegiatan yang ada haruslah memiliki landasan-landasan berikut.
1. Pengetahuan kaidah yang rinci tentang optimalisasi waktu
Setiap muslim, hendaknya memahami dan mengetahui kaidah-kaidah yang rinci tentang cara mengoptimalkan waktunya. Hal ini bertujuan untuk kebaikan dan kemaslahatan dirinya dan orang lain. Tokoh-tokoh seperti Imam Ibnul Jauzi, Imam Nawawi, dan Imam Suyuthi adalah orang-orang yang menjadi teladan bagi orang-orang yang bisa mengoptimalkan waktu semasa hidupnya.
2. Memiliki manajemen hidup yang baik
Setiap muslim haruslah pandai mengatur segala urusan hidupnya dengan baik, menghindari kebiasaan yang tak jelas, matang dalam pertimbangan dan mempunyai perencanaan sebelum melakukan pekerjaan. Ia harus berpikir, membuat program, mempersiapkan, mengatur dan melaksanakannya.
3. Memiliki Wudhuhul Fikrah
Seorang muslim haruslah memiliki keluasan atau fleksibilitas dalam berpikir, seperti mampu berpikir benar sebelum bertindak, berpengetahuan luas, mampu memahami substansi pemikiran dan paham. Hal itu penting sebagai dasar pengembangan berpikir ilmiah.
4. Visioner
Seorang muslim juga harus memiliki pandangan jauh ke depan, bisa mengantisipasi berbagai persoalan yag akan terjadi di tahun-tahun mendatang.
5. Melihat secara utuh setiap persoalan
Setiap orang yang dapat mengatur waktunya secara optimal, tidak melihat masalah secara parsial. Karena bisa jadi, persoalan itu memiliki kaitan dengan yang lainnya.
6. Mengetahui Perencanaan dan skala prioritas
Mengetahui urutan ibadah dan prioritas, serta mengklasifikasi berbagai masalah adalah faktor penting dalam mengatur waktu agar menghasilkan kerja yang optimal. Dengan membuat skala prioritas, akan menghindarkan dari ketidakteraturan kegiatan.
7. Tidak Isti’jal dalam mengerjakan sesuatu
Mengerjakan sesuatu dengan tidak tergesa-gesa dan berdasar pada ketenangan jiwa yang stabil merupakan landasan yang penting dalam mewujudkan hidup yang lebih baik.
Sementara, orang yang musta’jil menginginkan agar dalam waktu singkat ia mampu melakukan hal-hal yang terpuji, sekaligus meninggalkan hal-hal yang tidak terpuji. Hal ini jelas tidak sesuai dengan sunah kauniyah, yaitu hukum alam dan kebiasaan.
8. Berupaya seoptimal mungkin
Jika kita menginginkan terwujudnya aktivitas amal shalih, maka secara optimal kita harus mengarahkan diri pada persoalan itu sesuai kemampuan yang ada pada diri kita.
9. Spesialisasi dan pembagian pekerjaan
Setiap muslim haruslah memiliki keahlian tertentu. Ia boleh memiliki pengetahuan luas, tetapi ia juga perlu memfokuskan pada keahlian tertentu.
Landasan-landasan di atas hanya dapat dipenuhi, jika telah memenuhi syarat sebagai berikut.
1. Disiplin dan Pembiasaan sejak dini
Penanaman disiplin akan waktu, mengahargai waktu sejak kecil merupakan hal penting. Dengan demikian, ia akan terbiasa untuk mengatur hidupnya secara mandiri dan optimal untuk merencanakan berbagai macam aktivitas. Disiplin terkait dengan ibadah, tidur, makan, termasuk senda gurau. Ali bin Abi Thalib mengatakan, “Berilah istirahat hati karena kalau dipaksakan akan membabi buta.”
2. Memiliki kecerdasan dan kejeniusan
Munculnya indikasi kecerdasan pada seseorang merupakan faktor penting untuk bisa mewujudkan hal di atas.
3. Memiliki kondisi fisik dan mental yang positif
Untuk melaksanakan manajemen waktu yang optimal, memang perlu ditunjang dengan adanya keinginan yang kuat, tindakan yang terus menerus, aktif, lapang dada, penuh optimisme, berpengetahuan luas, mampu memadukan berbagai pemikiran dan mampu mengendalikan emosi, seperti sedih, berduka dan susah, di samping memiliki budi pekerti dan akhhlak yang tinggi.
4. Memiliki ketrampilan
Pengetahuan yang luas, tanpa diiringi dengan ketrampilan hanya akan menjadi aksi yang tidak kongkret. Banyak orang yang pandai berbicara, tetapi hanya sedikit orang yang bisa bekerja dan menekuni bidang pekerjaannya.

CERDAS YUK

KECERDASAN dan kepandaian mempunyai makna yang beda-beda tipis. Namun, keduanya mengandung pengertian ‘otaknya berisi’. Dalam pandangan saya, cerdas mempunyai gradasi makna yang lebih tinggi dibanding pandai. Orang yang pandai belum tentu cerdas, tetapi orang yang cerdas sudah pasti pandai. Setujukah Anda? Jika tidak, Anda adalah orang yang selangkah lebih maju. Sebagai contoh ekstrem, anak di daerah pedalaman mungkin mempunyai kecerdasan intelektual yang tinggi, tetapi tidak cukup pandai karena tertinggal akibat tidak mendapat kesempatan belajar yang memadai seperti anak-anak di kota besar. Silakan renungkan, banyak aspek di dalamnya.

1. Macam-Macam Bentuk Kecerdasan
Seperti yang telah banyak dibahas pada tataran teoretis, kecerdasan dibedakan menjadi kecerdasan intelektual (IQ=intellegence quotient), kecerdasan emosional (EQ=emotional quotient), kecerdasan menghadapi tantangan (AQ=adversity quotient), dan kecerdasan spiritual (SQ=spiritual quotient). Ada pula, beberapa ahli menggabungkan kemampuan EQ dengan SQ menjadi kesatuan yaitu ESQ. Sedangkan pada tataran praktis (terapan), dalam pengamatan saya, setidaknya terdapat empat kecerdasan yang dapat diasah, yaitu kecerdasan ilmu, kecerdasan emosi, kecerdasan perilaku, dan kecerdasan sosial.
a. Kecerdasan Ilmu
Cerdas ilmu sudah tentu menjadi prioritas kita dalam mendidik si buah hati, karena merupakan sarana penting dan modal dasar untuk pencapaian cita-citanya. Kecerdasan ilmu ini dapat diupayakan dengan cara sebagai berikut.
• Memilihkan sekolah yang tepat bagi si buah hati.
Sekolah yang dipilih harus benar-benar sesuai dengan harapan kita, yaitu memiliki guru dan sarana yang berkualitas. Bila menginginkan otak anak semakin berisi, maka guru dan sekolahnya juga harus berisi pula.
• Menyediakan sarana-sarana penunjang yang mendukung.
Sarana-sarana tersebut antara lain, buku-buku pelajaran, bacaan-bacaan bermutu, maupun hiburan yang bermutu. Tentu saja kita harus selalu mengajarkan buah hati kita untuk memanfaatkan sarana tersebut dengan baik. Ajari anak untuk rajin membaca buku atau bacaan bermutu. Di sela-sela belajarnya itu, sisipkan hiburan yang bermutu pula agar kualitas otaknya tetap terjaga.
• Mengarahkan si buah hati untuk selalu mengasah otaknya.
Hal yang dapat dilakukan adalah mengupayakan agar anak belajar dengan sungguh-sungguh untuk mencapai hasil yang maksimal. Sedari kecil biasakan dia untuk menyukai pelajaran matematika untuk melatih dia berpikir cepat dan tepat.
b. Kecerdasan Emosi

Selain cerdas ilmu, diharapkan si buah hati juga memiliki kecerdasan emosi. Artinya, dia harus cerdas mengelola emosi atau perasaan yang ada di dalam dirinya. Ajarkan padanya untuk tidak mudah marah bila diejek, tidak mudah tersinggung jika dikritik, dan tidak berkecil hati bila dimarahi. Tanamkan pada diri anak, bahwa setiap ejekan, hinaan, ataupun amarah adalah cambuk baginya untuk selalu mawas diri atau waspada, sehingga hari depannya lebih baik dan berarti.
Ajari anak untuk selalu pandai membawa diri agar tidak membuat teman-teman maupun orang-orang di sekitarnya menjadi marah, sakit hati, atau dendam padanya. Untuk itu, ciptakan dulu suasana damai dalam keluarga kita, biar anak menjadi terbiasa dengan rasa nyaman.
Pendek kata, anak kita harus cerdas untuk tidak terpancing dan memancing emosi. Dia harus mempunyai kecerdasan emosi, akan senantiasa berpenampilan menyenangkan dan pandai membawakan diri.
c. Kecerdasan Perilaku
Anak yang mempunyai kecerdasan perilaku akan selalu pandai mengatur atau mengelola dirinya sendiri. Ia mampu bertingkah polah baik dan betutur kata manis. Untuk itu, penanaman nilai-nilai positif harus benar-benar diupayakan semaksimal mungkin agar si buah hati terampil dan pandai menerapkannya.
Anak yang mempunyai kecerdasan perilaku akan dapat menyelaraskan dan memadukan nilai-nilai positif itu menjadi suatu ramuan yang dahsyat dalam mencapai impian dan harapan menuju gerbang kesuksesan.
Dalam beraktivitas, anak akan selalu rajin, tekun, cermat, teliti, dan penuh gairah dan gelora. Semua itu disertai dengan penuh kesantunan, kejujuran, tutur kata yang baik, dan berperilaku terpuji lainnya. Sedini mungkin ajari anak agar tidak berjiwa korup, tidak kikir, rendah hati, serta pandai berempati. Ajari dia untuk menjauhkan perilaku-perilaku buruk dan menyesatkan. Anak yang menjadi juara tidak akan disukai teman-teman dan orang-orang di sekelilingnya apabila berperilaku tidak terpuji.
d. Kecerdasan Sosial

Anak yang cerdas bergaul sudah tentu akan disukai teman-teman, bahkan siapa pun di sekitarnya. Untuk itu, giring dan arahkan buah hati Anda menjadi putra-putri yang menyenangkan lingkungannya.
Di mana pun dia berada, anak yang cerdas sosial akan pintar membawakan diri. Ia akan cerdas beradaptasi dengan lingkungan, mudah menyusup ke dalam area pergaulan mana pun. Bahkan, dia akan mampu menggarami lingkungannya dengan baik, menularkan kepandaian otaknya dan bekal-bekal positif yang bertakhta di hatinya.
Anak yang cerdas sosial akan selalu ikhlas mengulurkan tangan bagi teman-temannya. Dan, ia pun sanggup mencurahkan tenaga, waktu, dan pikiran untuk menolong teman-teman maupun orang-orang sekitar yang perlu bantuan.

2. Meramu Berbagai Macam Kecerdasan
Alangkah senangnya kita bila mempunyai buah hati yang cerdas! Andai pun dia hanya memiliki salah satu bentuk kecerdasan di atas, kita pun sudah merasa bangga. Paling tidak, kita telah mampu memberi bekal yang baik pada si buah hati.
Tapi, apakah kita harus santai-santai saja? Tidak! Sekali lagi, tidak! Kita harus terus menjaga apa yang telah diraih buah hati kita, dan kita harus selalu mengupayakan hal-hal yang terbaik buat dia. Jangan sampai anak kita cerdas ilmu, tetapi dia sama sekali tidak mengenal pergaulan, atau suka mencuri. Atau, anak kita cerdas sosial dan cerdas perilaku, tetapi dia tidak pintar mengatur waktu untuk mengatur dirinya sendiri sehingga menjadi anak yang bodoh.
Nah…, tugas kita di sini adalah mengolah atau meramu kecerdasan yang telah dimiliki anak kita. Kita buat keseimbangan agar dia cerdas dalam berbagai hal. Selanjutnya kita latih, lalu kita percayakan si buah hati untuk meramunya sendiri. Anak yang cerdas ilmu, cerdas emosi, cerdas sosial, akan menjadi seorang koruptor karena dia tidak cerdas perilaku, tidak jujur. Anak yang cerdas ilmu tetapi tinggi hati dan suka menghina, pasti akan segera dibenci dan dijauhi oleh teman-temannya.

Jadi, anak yang cerdas, dalam pemahaman dan pemikiran saya, adalah anak yang benar-benar cerdas meramu kecerdasan-kecerdasan yang dimilikinya. Melalui proses ini, anak akan mampu menggapai cita-cita dengan dukungan penuh dari lingkungannya. Teman-temannya pun akan rela dan bangga bila dia memenangkan kompetisi karena mempunyai kecerdasan ilmu, kecerdasan emosi, kecerdasan perilaku, dan kecerdasan sosial. Kecerdasannya benar-benar memikat.
Anak yang mempunyai kecerdasan memikat diharapkan menjadi generasi penerus, calon pemimpin bangsa yang andal. Sehingga, dengan penuh keyakinan, Indonesia pun akan segera bangkit dari keterpurukannya. Semoga!

:: 2-HTML FORMAT TEKS ::

OBJEKTIF:
Setelah mempelajari materi ini diharapkan anda dapat memahami penggunaan element-element untuk pemformatan teks.
MATERI:
Element BR(line break), Element P(paragraph), Element H1,H2,H3,H4,H5,H6(header), Element B(bold), Element I(italic), Element U(underline), Element PRE(preformated text), Element CENTER, Element BASEFONT, Element FONT, Element HR(horizontal rule)


ELEMENT BR (Line Break)
Element BR berfungsi untuk ganti baris. Dan element BR ini tidak mempunyai tag penutup.

Sintaks:
<br>


ELEMENT P (Paragraph)
Element P berfungsi untuk ganti paragraf yang diikuti dengan baris kosong di awal dan akhir paragraf. Tag penutup </p> sifatnya optional jika suatu paragraf diikuti oleh paragraf berikutnya. Jika tag </p> diabaikan, maka paragraf itu tidak akan diikuti dengan baris kosong di akhir paragraf.
Element P mempunyai attribute yaitu align yang bernilai "left", "center", "right" yang menspesifikasikan posisi tepi horizontal dari paragraf (default: "left").

Sintaks:
<p align="left"|"center"|"right">
      ..........................
</p>


ELEMENT H1,H2,H3,H4,H5,H6 (Header)
Element H1,H2,H3,H4,H5,H6 berfungsi untuk membuat header dengan format 6 jenis ukuran huruf  dan tercetak tebal. Nilai ukuran huruf terbesar adalah H1 dan terkecil adalah H6. Element ini mempunyai attribute yaitu align yang bernilai "left", "center", "right" yang menspesifikasikan posisi horizontal dari header (default: "left").

Sintaks:
<hx align="left"|"center"|"right">
      ..........................
</hx>


x : 1 ... 6


ELEMENT B (Bold)
Element B berfungsi untuk membuat tampilan teks tercetak tebal (bold).

Sintaks:
<b>
      ..........................
</b>



ELEMENT I (Italic)
Element I berfungsi untuk membuat tampilan teks tercetak miring (italic).

Sintaks:
<i>
      ..........................
</i>



ELEMENT U (Underline)
Element U berfungsi untuk membuat tampilan teks tercetak garis bawah (underline).

Sintaks:
<u>
      ..........................
</u>



ELEMENT PRE (Preformated text)
Element PRE berfungsi untuk menampilkan teks seperti apa adanya.

Sintaks:
<pre>
      ..........................
</pre>



ELEMENT CENTER 
Element CENTER berfungsi untuk menampilkan teks dengan posisi horizontal ditengah.

Sintaks:
<center>
      ..........................
</center>



ELEMENT BASEFONT
Element BASEFONT berfungsi untuk merubah dasar ukuran huruf tampilan dari web browser. Attribute dari element ini adalah size yang merupakan ukuran  huruf dengan nilai "1" sampai dengan "7" pixel, atau berupa ukuran relatif ( + atau - ), default nya adalah "3" pixel. Element ini tidak mempunyai tag penutup.

Sintaks:
<basefont size="pixel">
 


ELEMENT FONT
Element FONT berfungsi untuk merubah jenis, ukuran dan warna dari tampilan huruf. Element ini mempunyai attribute color untuk merubah warna huruf, face untuk merubah jenis huruf (jika lebih dari satu jenis huruf, harus dibatasi dengan koma), dan size untuk merubah ukuran huruf (pixel).

Sintaks:
<font color="warna" face="font" size="pixel">
      ..........................
</font>



ELEMENT HR (Horizontal Rule)
Element HR berfungsi untuk membuat suatu garis horizontal. Element ini tidak mempunyai tag penutup dan mempunyai attribute align untuk menempatkan posisi secara horizontal ("left", "center", "right"), size untuk ukuran ketebalan garis ("pixel"), width untuk ukuran panjang garis ("persen"), dan noshade (garis solid).

Sintaks:
<hr align="left"|"center"|"right" size="pixel" width="persen" noshade>



LATIHAN
Gunakan teks editor misalkan "Notepad" untuk menyunting dan menyimpan script latihan di bawah ini. Untuk melihat hasilnya bukalah file tersebut dengan menggunakan web browser atau gunakan editor yang telah tersedia pada modul ini dengan mengklik menu Editor.


Latihan 1:
Menampilkan teks dengan ganti baris (element BR):

                           Belajar bahasa pemrograman web. Dengan materi dasar HTML. Dan JSP
                         
                           Belajar bahasa pemrograman web.
                           Dengan materi dasar HTML.
                           Dan JSP.

Nama file: latihan2_1.html
<html>
<head>
<title>Latihan2-1</title>
</head>
<body>
Belajar bahasa pemgrograman web. Dengan mater dasar HTML. Dan JSP. <br>
<br>Belajar bahasa pemrograman web.<br>
Dengan materi dasar HTML.<br>Dan JSP.
</body>
</html>


Latihan 2:
Menampilkan teks dalam bentuk paragraf (element P):

                           Tampilan teks sebelum paragraf.

                           Tampilan teks paragraf pertama.

                           Tampilan teks paragraf kedua.

                           Tampilan teks setelah paragraf.

Nama file: latihan2_2.html
<html>
<head>
<title>Latihan2-2</title>
</head>
<body>
Tampilan teks sebelum paragraf.
<p>Tampilan teks paragraf pertama.</p>
<p>Tampilan teks paragraf kedua.</p>
Tampilan teks setelah paragraf.

</body>
</html>

Tugas tambahan:
Gantilah setiap tag </p> dengan element BR, dan lihat hasilnya.


Latihan 3:
Menampilkan posisi horizontal kelurusan paragraf:

                           Paragraf ini pada posisi rata kiri (default)
                                                         Paragraf ini pada posisi rata tengah
                                                                                       Paragraf ini pada posisi rata kanan
                           Paragraf ini pada posisi rata kiri

Nama file: latihan2_3.html
<html>
<head>
<title>Latihan2-3</title>
</head>
<body>
<p>Paragraf ini pada posisi rata kiri (default)</p>
<p align="center">Paragraf ini pada posisi rata tengah</p>
<p align="right">Paragraf ini pada posisi rata kanan</p>
<p align="left">Paragraf ini pada posisi rata kiri</p>

</body>
</html>

Latihan 4:
Menampilkan teks sebagai header (element H):

             Ini Heading-1

                  Ini Heading-2

                      Ini Heading-3

                        Ini Heading-4

                                    Ini Heading-5
                                     Ini Heading-6
Nama file: latihan2_4.html
<html>
<head>
<title>Latihan2-4</title>
</head>
<body>
<h1>Ini Heading-1</h1>
<h2>Ini Heading-2</h2>
<h3>Ini Heading-3</h3>
<h4>Ini Heading-4</h4>
<h5>Ini Heading-5</h5>
<h6>Ini Heading-6</h6>

</body>
</html>

Tugas tambahan:
Tempatkanlah tampilan isi element H3 di kanan dan H5 di tengah.


Latihan 5:
Menampilkan teks dalam format tebal, miring dan garis bawah:

                           Ini normal teks
                           Ini teks tercetak tebal (bold)
                           Ini teks tercetak miring (italic)
                           Ini teks tercetak garis bawah (underline)

Nama file: latihan2_5.html
<html>
<head>
<title>Latihan2-5</title>
</head>
<body>
Ini normal teks<br>
<b>Ini teks tercetak tebal (bold)</b><br>
<i>Ini teks tercetak miring (italic)</i><br>
<u>Ini teks tercetak garis bawah (underline)</u>

</body>
</html>
Tugas tambahan:
Buat teks tercetak miring dan tebal.


Latihan 6:
Menampilkan teks dalam bentuk apa adanya (element PRE):

                           Ini bentuk penulisan preformated text
                                apapun bentuknya tulisan ini akan ditampilkan
                           pada web browser
                                                 seperti apa adanya, alias yang ditulis
                         
Nama file: latihan2_6.html
<html>
<head>
<title>Latihan2-6</title>
</head>
<body>
<pre>
Ini bentuk penulisan preformated text

      apapun bentuknya tulisan ini akan ditampilkan
pada web browser
                        seperti apa adanya, alias yang ditulis
</pre>

</body>
</html>



Latihan 7:
Menampilkan teks pada posisi tengah jendela web browser (element CENTER):

                           Teks ini terletak di tengah layar web browser
                               dengan menggunakan element CENTER
                         
                         
                         
Nama file: latihan2_7.html
<html>
<head>
<title>Latihan2-7</title>
</head>
<body>
<center>
Teks ini terletak di tengah layar web browser<br>

 dengan menggunakan element CENTER
</center>

</body>
</html>


Latihan 8:
Menampilkan teks berdasarkan element BASEFONT:

                          Teks ini mempunyai size = 1
                          Teks ini mempunyai size = 2
                          Teks ini mempunyai size = 3
                          Teks ini mempunyai size = 4
                          Teks ini mempunyai size = 5
                          Teks ini mempunyai size = 6
                          Teks ini mempunyai size = 7
                         
                         
Nama file: latihan2_8.html
<html>
<head>
<title>Latihan2-8</title>
</head>
<body>
<basefont size="1">Teks ini mempunyai size=1<br>
<basefont size="2">Teks ini mempunyai size=2<br>
<basefont size="3">Teks ini mempunyai size=3<br>  
<basefont size="4">Teks ini mempunyai size=4<br>
<basefont size="5">Teks ini mempunyai size=5<br>
<basefont size="6">Teks ini mempunyai size=6<br>
<basefont size="7">Teks ini mempunyai size=7
</body>
</html>


Latihan 9:
Menampilkan teks dengan menggunakan element FONT:

                           Teks dengan format color=fuchia; size=+2; face=verdana
                           Teks dengan format color=gray; size=6; face=algerian
                           Teks dengan format color=red; size=-1; face=impact
                         
                         
                         
Nama file: latihan2_9.html
<html>
<head>
<title>Latihan2-9</title>
</head>
<body>
<font color="fuchsia" size="+2" face="verdana">
Teks dengan format color=fuchsia; size=+2; face=
verdana<br>
</font>

<font color="gray" size="6" face="algerian">
Teks dengan format color=gray; size=6; face=algerian<br>
</font>
<font color="red" size="-1" face="impact">
Teks dengan format color=red; size=-1; face=impact
</font>

</body>
</html>



Latihan 10:
Menampilkan garis horizontal menggunakan elemen HR:
                          


                                                                              
Nama file: latihan2_10.html
<html>
<head>
<title>Latihan2-10</title>
</head>
<body>
<hr align="left" size="6" width="30%">
<hr align="left" size="6" width="30%" noshade>

</body>
</html>

Tugas tambahan:
Buatlah garis horizontal di bawah ini dengan size=5, align=center dengan urutan width 40%, 20%, 10%:

HTML((HYPERTEXTMARKUPLEANGUAGE)) DASAR

:: 1-HTML DASAR ::
OBJEKTIF:
Setelah mempelajari materi ini diharapkan anda dapat memahami struktur dasar dari dokumen HTML.
MATERI:
Struktur dasar dokumen HTML(Tag, Element, Attribute), Element HTML, Element HEAD, Element TITLE, Element BODY.


STRUKTUR DASAR DOKUMEN HTML
HTML merupakan singkatan dari HyperText Markup Language adalah script untuk menyusun dokumen-dokumen Web. Dokumen HTML disimpan dalam format teks reguler dan mengandung tag-tag yang memerintahkan web browser untuk mengeksekusi perintah-perintah yang dispesifikasikan.

Struktur dasar dokumen HTML adalah sebagai berikut:
<html>
<head>
<title>Disini Judul Dokumen HTML</title>
</head>
<body>
        Disini penulisan informasi Web
</body>
</html>
Dari struktur dasar HTML di atas dapat dijelaskan sebagai berikut:

a. Tag
Adalah teks khusus (markup) berupa dua karakter "<" dan ">",  sebagai contoh <body> adalah tag dengan nama body.
Secara umum tag ditulis secara berpasangan, yang terdiri atas tag pembuka dan tag penutup (ditambahkan karakter "/" setelah karakter "<"), sebagai contoh <body> ini adalah tag pembuka isi dokumen HTML, dan </body> ini adalah tag penutup isi dokumen HTML.

b. Element
Element terdiri atas tiga bagian, yaitu tag pembuka, isi, dan tag penutup. Sebagai contoh untuk menampilkan judul dokumen HTML pada web browser digunakan element title, dimana:

<title>
ini adalah tag pembuka judul dokumen HTML
Disini Judul Dokumen HTML ini adalah isi judul dokumen HTML
</title> ini adalah tag penutup judul dokumen HTML

Tag-tag yang ditulis secara berpasangan pada suatu element HTML,  tidak boleh saling tumpang tindih dengan pasangan tag-tag lainnya.
Contoh penulisan tag-tag yang benar
<p>
    <b>
        ................
    </b>
</p>

Contoh penulisan tag-tag yang salah
<p>
    <b>
        ................
    </p>
</b>

c. Attribute
Attribute mendefinisikan property dari suatu element HTML, yang terdiri atas nama dan nilai. Penulisannya adalah sebagai berikut:
<TAG>
   nama-attr="nilai-attr"
   nama-attr="nilai-attr"
   .................
>
   .................

</TAG>
Secara umum nilai attribute harus berada dalam tanda petik satu atau dua. Sebagai contoh, untuk membuat warna teks menjadi kuning dan latarbelakang halaman web menjadi hitam, penulisannya adalah <body bgcolor="black" text="yellow">
d. Element HTML
Menyatakan pada browser bahwa dokumen Web yang digunakan adalah HTML.

Sintaks:
<html>
..........
</html>

e. Element HEAD
Merupakan kepala dari dokumen HTML. Tag <head> dan tag </head> terletak di antara tag <html> dan tag </html>.

Sintaks:
<head>
...........
</head>

f. Element TITLE
Merupakan judul dari dokumen HTML yang ditampilkan pada judul jendela browser. Tag <title> dan tag </title> terletak di antara tag <head> dan tag </head>.

Sintaks:
<title>
.........
</title>

g. Element BODY
Element ini untuk menampilkan isi dokumen HTML. Tag <body> dan tag </body> terletak di bawah tag <head> dan tag </head>.
Element BODY mempunyai attribute-attribute yang menspesifikasikan khususnya warna dan latarbelakang dokumen yang akan ditampilkan pada browser.

Sintaks:
<body text="v" bgcolor="w" background="uri" link="x" alink="y" vlink="z">
..............
</body>

Attribute text memberikan warna pada teks, bgcolor memberikan warna pada latarbelakang dokumen HTML, background memberikan latarbelakang dokumen HTML dalam bentuk gambar, link memberikan nilai warna untuk link, alink memberikan warna untuk link yang sedang aktif, vlink memberikan warna untuk link yang telah dikunjungi.
Jika attribute bgcolor dan background keduanya dispesifikasikan maka attribute background yang akan digunakan, akan tetapi jika nilai attribute background (gambar) tidak ditemukan pada dokumen HTML maka attribute bgcolor yang akan digunakan.

LATIHAN
Gunakan teks editor misalkan "Notepad" untuk menyunting dan menyimpan script latihan di bawah ini. Untuk melihat hasilnya bukalah file tersebut dengan menggunakan web browser atau gunakan editor yang telah tersedia pada modul ini dengan mengklik menu Editor.
Latihan 1:
Menampilkan teks:

                           Belajar bahasa pemrograman web ternyata mudah juga :)

Nama file: latihan1_1.html
<html>
<head>
<title>Latihan1-1</title>
</head>
<body>
        Belajar bahasa pemrograman web ternyata mudah juga :)
</body>
</html>

Tugas tambahan:
Gantilah teks tersebut dengan teks lainnya.


Latihan 2:
Merubah warna teks menjadi merah:

                        Belajar bahasa pemrograman web ternyata mudah juga :)

Nama file: latihan1_2.html
<html>
<head>
<title>Latihan1-2</title>
</head>
<body text="red">
        Belajar bahasa pemrograman web ternyata mudah juga :)
</body>
</html>

Tugas tambahan:

Cobalah untuk warna: maroon, black, yellow, white, lime, green, blue, red, olive, navy, purple, teal, gray, silver, fuchsia, aqua.

Latihan 3:

Merubah warna background menjadi hitam.
                        
Nama file: latihan1_3.html
<html>
<head>
<title>Latihan1-3</title>
</head>
<body text="red" bgcolor="black">
        Belajar bahasa pemrograman web ternyata mudah juga :)
</body>
</html>

Tugas tambahan:

Cobalah untuk warna: maroon, black, yellow, white, lime, green, blue, red, olive, navy, purple, teal, gray, silver, fuchsia, aqua.

Latihan 4:
Merubah background dengan suatu gambar.

Nama file: latihan1_4.html
<html>
<head>
<title>Latihan1-4</title>
</head>
<body text="red" bgcolor="aqua" background="./images/image027.jpg">
        Belajar bahasa pemrograman web ternyata mudah juga :)
</body>
</html>
catatan:
./images/ = nama direktori file gambar disimpan
image027.jpg = nama file gambar

Tugas tambahan:

Cobalah untuk file gambar: image050.jpg, image052.jpg, image058.jpg dan image060.jpg.